Hanifan cakep Ifan cakep AA cakep Mamanie and her sons Farhan cute Farhan lucu Farhan imut

Tuesday, February 07, 2006

Jagoan Pertamaku

"Bu, ibu harus caesar sekarang..........", kata dokter yang selama sembilan bulan ini memeriksa kandunganku.

Duh.... kalimat itu begitu pedih menusuk bathinku.

"Bayinya sungsang dan besar.... sangat beresiko untuk lahir secara normal", lanjut dokter kandunganku.

Bayangan cerita orang-orang yang pernah mengalami caesar menari-nari di kepalaku. Semua cerita hanya seputar caesar yang berisi sakit dan sakit. Dibius total dan aku gak bangun-bangun lagi. Perlahan air mataku menetes membayangkan yang akan terjadi nanti.

"Tunggu seminggu lagi ya dok, saya belum siap", jawabku. Hari sabtu, tanggal 4 Februari 1995 itu, aku pulang periksa kandungan dengan berurai air mata. Aku ingin melahirkan normal, aku belum mau mati......

Kami pulang ke rumah mertuaku dulu, karena si Akang kayaknya ikut kalut juga. Oleh mertuaku, aku diberi wejangan panjang lebar, bahwa semua ini dari Allah, maka serahkanlah pada-Nya. Maka pulanglah kami dengan sedikit lega.

Hari Senin, tgl 6 Februari 1995, si Akang secara mendadak ditugaskan ke Jkt selama seminggu. Aku merengek agar tidak pergi, tapi tugas kantor tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Di rumahku yang mungil, aku seorang diri menantikan si jabang bayi ini melihat dunia.

Hari Senin jam 4 sore, tau-tau ada flek di pakaian dalamku. Paniklah diriku. Lalu lari ke rumah mertuaku. Mertuaku pun karena baru cucu pertama, ikut panik. Tapi mertuaku tetap bisa menenangkan suasana. Tapi karena takut melahirkan malam itu, jam 11 malam aku dibawa jg ke RS oleh mertuaku. Sungguh di luar dugaan, suamiku datang malam itu karena ada data yang tertinggal. Subhanallah.......... mungkin si jabang bayi yang kirim sinyal ama bapaknya.

Semalaman aku hanya bisa menahan mulas yang tak kunjung berhenti. Tapi ada energi baru, karena Akang di sampingku. Si jabang bayi tetep gak mau nongol. Mungkin karena posisi sungsang itu jadi susah tuk cari jalan keluar....he..he...

Pagi hari masih juga gak bisa keluar, karena yang nyangkut di jalan keluar adalah bokongnya. Aku pun di suruh jalan2 lagi ama dokter. Dengan menahan sakit yang luar biasa, aku pun berjalan2 di seputar rumah sakit. Sementara teman sekamarku hanya butuh waktu 1-2 jam untuk mengeluarkan si jabang bayi. Sorenya aku sudah tidak kuat lagi berjalan2. Tenagaku sudah lemas menahan rasa sakit. Makanan sudah tidak masuk lagi, hanya minum teh manis sebagai pengisi tenagaku.

Waktu itu tepat di bulan ramadhan. Sehabis suamiku berbuka puasa, digiringlah aku menuju ruang bersalin. Karena bukan persalinan normal, di ruang itu sudah disiapkan tabung oksigen dsb. Tapi aku "keukeuh" gak mau operasi caesar, dan si jabang bayi "keukeuh" juga gak mau keluar. Sungguh perjuangan yang menaruhkan nyawa..... Duh... perjuangan seorang ibu....

Dokter baru datang jam 20.45. Si jabang bayi sudah meronta-ronta ingin keluar. Dengan sisa tenaga yang ada, kukeluarkan si jabang bayi. Benar, ternyata bokongnya duluan yang keluar, lalu kakinya satu persatu, badannya, lalu tangannya satu persatu. Tapi aku sudah kehabisan tenaga, tinggal kepalanya...........

Aku hanya kuat kepalanya setengah saja...... dan dengan sigap, dokter menarik kepala yang tinggal setengah lagi........ lalu aku tak berdaya apa2 lagi..............

Ya Allah..... hanya kebesaran-Mulah hingga aku bisa melewati semua ini.

Selasa, 7 Februari 1995, pukul 21.03, selamatlah jagoan pertamaku lahir ke dunia.

Hari ini tepat 11 tahun perjuanganku itu, perjuangan yang tak akan pernah terlupakan.


Selamat ulang tahun anakku....cintaku....

hanifan

Muhammad Hanifan Rahman........

Hanif itu lurus dalam menjalankan agama dan Rahman adalah pengasih.

Semoga namamu menjadi do'a untukmu hingga dewasa kelak. Amiiinnnn...