Hanifan cakep Ifan cakep AA cakep Mamanie and her sons Farhan cute Farhan lucu Farhan imut

Thursday, September 22, 2005

Kalau Saja Setiap Bulan Adalah Ramadhan

Dari milist DT juga.......


From: Magda Almaida



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Kita tidak akan punya krisis silaturrahmi antar manusia

Karena kita akan rela membuang2 pulsa

Untuk meng sms saudara, rekan & sahabat kita

Hanya untuk sekedar mengucapkan selamat berpuasa

Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Para pekerja tidak akan terlambat pulang lagi

Karena mereka harus mengejar jamaah tarawih

Sambil mendengarkan ceramah singkat di malam hari

Yang mungkin saja bisa menyejukkan hati



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Tidak ada lagi yang di sebut-sebut dunia gemerlap

Karena setelah isya, orang terburu-buru terlelap

Agar tidak terlambat bangun untuk sahur nanti

Agar tidak loyo, lemas dan lapar sepanjang esok hari



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Shalat subuh tidak akan pernah lagi kesiangan

Karena sejak imsak kita memerlukan waktu untuk menurunkan makanan

Acara kuliah pagi di televisi pun jadi dinantikan

Hanya sekedar untuk menunggu datangnya kumandang adzan



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Anggota keluarga akan menjadi lebih dekat, akur dan gembira

Karena mau tidak mau, mereka jadi harus makan pagi dan malam bersama-sama

Sehingga ada waktu untuk saling bercanda dan bercerita

Bercengkrama atau hanya sekedar memijit bahu ibunda



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Mungkin akan lebih sedikit kaset yang ada di pasaran

Karena orang akan lebih memilih untuk mendengar untaian ayat al-qur'an

Atau hanya sekedar berdzikir dalam hati dengan perlahan

Dan mengurangi intensitas ngomongin orang-orang dari belakang



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Kita tidak usah begitu khawatir dengan apa yang di tonton anak kita

Juga apa yang bisa di beli dengan uang jajan mereka

Karena hampir semua tayangan televisi tiba-tiba bernuansa agama

Dan semoga komik dan vcd porno sulit ditemukan dimana-mana



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Orang akan menjadi rajin sekali mengaji

Bahkan mereka yang tadinya tidak pernah menyentuh Qur'an sama sekali

Yang sudah rajin pun akan membacanya di waktu-waktu yang tidak biasa

Hanya untuk sekedar mengais pahala yang dijanjikan dariNya



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Beragam ide masakan atau kue akan terus dicoba dan dicicipi

Karena tidak mungkin kita berbuka dengan menu yang itu-itu lagi

Waktu adzan maghrib pun menjadi saat yang selalu dinanti-nanti

Yang sebelumnya biasanya kalah dengan kesibukan atau acara-acara asyik di
televisi



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Dokter dan obat-obatn tidak begitu banyak lagi di perlukan

Karena konon katanya puasa itu sangat menyehatkan

Membuang racun-racun yang sudah lama bersemayam dibadan

Dan bagi sebagian kita, puasa juga diharapkan dpt menurunkan angka yg tertera di
timbangan



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Segala amalan sunnah tiba-tiba akan jadi rajin terlaksana

Hanya karena katanya ibadah sunnah dihitung wajib pahalanya

Ibadah-ibadah yang rasanya belum pernah kita lakukan sebelumnya

Seperti tahajud, itikaf, mengaji dan juga sedekah



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Islam tidak akan terpecah belah seperti sekarang ini

Rasa keagamaan dan toleransi beragama akan menjadi kuat sekali

Aurat-aurat yang biasanya tampak, sekarang jadi tertutup rapi

Kata-kata dan perilaku sopan untuk sementara jadi tersembunyi



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Masjid-masjid dipelosok kampung maupun di kota seakan menjadi aula

Dimana masyarakat akan terlihat berduyung-duyung datang kesana

Tempat berkumpulnya mereka yang tua, muda, remaja atau setengah baya

Orang-orang yang sama yang sebelumnya jarang memakai peci, sarung atau mukena



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Yang jelas kita pasti bertambah ilmu

Tiba-tiba kita jadi rajin membuka-buka buku

Buku agama yang sudah sebelas bulan terakhir tertutup debu

Karena kita terlalu sibuk untuk hanya sekedar menyentuh



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Akan lebih banyak mengalir air-air mata

Mereka yang baru saja menyadari tumpukan-tumpukan dosa

Menyesali semua perbuatan khilaf dan salah

Keinsyafan yang biasanya hanya bertahan sebulan saja



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Sepuluh hari terakhir, masjid-masjid menjadi rumah kedua setiap malam

Mengejar berkah yang katanya lebih baik dari seribu bulan

Sembari sibuk mengukur gaun-gaun baru untuk pakaian

Dan mengaduk adonan kue-kue untuk lebaran



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Tidak ada lagi mereka yang miskin papa dan meminta-minta

Karena harta akan sedikit di bagikan melalui zakat fitrah

Sehingga mereka yang fakir akan ikut tahu bagaimana rasanya menjadi kaya

Walaupun memang itu hanya terjadi setahun sekali saja



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Kita akan punya 12 mukena, sarung, baju dan sepatu baru setiap tahunnya

Kita akan sibuk memamerkan kekayaan & kecantikan pada semua

Namun disisi lain, juga jarang ada yang iri, dengki, dendam dan marah

Karena kita sudah bermaaf-maafan pada semua setelah shalat hari raya



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Semakin banyak orang yang sukses dan bahagia

Karena semakin banyak yang menadahkan tangan untuk berdoa

Yang jelas kita akan semakin banyak dapat pahala

Yang mungkin saja jadi sangat membantu agar bisa masuk syurga



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Ramadhan tidak akan menjadi begitu istimewa seperti sekarang ini

Hidup akan berjalan seperti biasa saja, selayaknya sehari-hari

Maksiat akan tetap ditemukan dimana-mana setiap kali

Dan Ramadhan akan menjadi tidak bermakna lagi



Ah...kalau saja setiap bulan itu Ramadhan...



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Kita tidak akan punya krisis silaturrahmi antar manusia

Karena kita akan rela membuang2 pulsa

Untuk mengsms saudara, rekan & sahabat kita

Hanya untuk sekedar mengucapkan selamat berpuasa



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Para pekerja tidak akan terlambat pulang lagi

Karena mereka harus mengejar jamaah tarawih

Sambil mendengarkan ceramah singkat di malam hari

Yang mungkin saja bisa menyejukkan hati



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Tidak ada lagi yang di sebut-sebut dunia gemerlap

Karena setelah isya, orang terburu-buru terlelap

Agar tidak terlambat bangun untuk sahur nanti

Agar tidak loyo, lemas dan lapar sepanjang esok hari



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Shalat subuh tidak akan pernah lagi kesiangan

Karena sejak imsak kita memerlukan waktu untuk menurunkan makanan

Acara kuliah pagi di televisi pun jadi dinantikan

Hanya sekedar untuk menunggu datangnya kumandang adzan



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Anggota keluarga akan menjadi lebih dekat, akur dan gembira

Karena mau tidak mau, mereka jadi harus makan pagi dan malam bersama-sama

Sehingga ada waktu untuk saling bercanda dan bercerita

Bercengkrama atau hanya sekedar memijit bahu ibunda



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Mungkin akan lebih sedikit kaset yang diada di pasaran

Karena orang akan lebih memilih untuk mendengar untaian ayat al-qur'an

Atau hanya sekedar berdzikir dalam hati dengan perlahan

Dan mengurangi intensitas ngomongin orang-orang dari belakang



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Kita tidak usah begitu khawatir dengan apa yang di tonton anak kita

Juga apa yang bisa di beli dengan uang jajan mereka

Karena hampir semua tayangan televisi tiba-tiba bernuansa agama

Dan semoga komik dan vcd porno sulit ditemukan dimana-mana



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Orang akan menjadi rajin sekali mengaji

Bahkan mereka yang tadinya tidak pernah menyentuh Qur'an sama sekali

Yang sudah rajin pun akan membacanya di waktu-waktu yang tidak biasa

Hanya untuk sekedar mengais pahala yang dijanjikan dariNya



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Beragam ide masakan atau kue akan terus dicoba dan dicicipi

Karena tidak mungkin kita berbuka dengan menu yang itu-itu lagi

Waktu adzan maghrib pun menjadi saat yang selalu dinanti-nanti

Yang sebelumnya biasanya kalah dengan kesibukan atau acara-acara asyik di
televisi



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Dokter dan obat-obatn tidak begitu banyak lagi di perlukan

Karena konon katanya puasa itu sangat menyehatkan

Membuang racun-racun yang sudah lama bersemayam dibadan

Dan bagi sebagian kita, puasa juga diharapkan dpt menurunkan angka yg tertera di
timbangan



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Segala amalan sunnah tiba-tiba akan jadi rajin terlaksana

Hanya karena katanya ibadah sunnah dihitung wajib pahalanya

Ibadah-ibadah yang rasanya belum pernah kita lakukan sebelumnya

Seperti tahajud, itikaf, mengaji dan juga sedekah



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Islam tidak akan terpecah belah seperti sekarang ini

Rasa keagamaan dan toleransi beragama akan menjadi kuat sekali

Aurat-aurat yang biasanya tampak, sekarang jadi tertutup rapi

Kata-kata dan perilaku sopan untuk sementara jadi tersembunyi



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Masjid-masjid dipelosok kampung maupun di kota seakan menjadi aula

Dimana masyarakat akan terlihat berduyung-duyung datang kesana

Tempat berkumpulnya mereka yang tua, muda, remaja atau setengah baya

Orang-orang yang sama yang sebelumnya jarang memakai peci, sarung atau mukena



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Yang jelas kita pasti bertambah ilmu

Tiba-tiba kita jadi rajin membuka-buka buku

Buku agama yang sudah sebelas bulan terakhir tertutup debu

Karena kita terlalu sibuk untuk hanya sekedar menyentuh



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Akan lebih banyak mengalir air-air mata

Mereka yang baru saja menyadari tumpukan-tumpukan dosa

Menyesali semua perbuatan khilaf dan salah

Keinsyafan yang biasanya hanya bertahan sebulan saja



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Sepuluh hari terakhir, masjid-masjid menjadi rumah kedua setiap malam

Mengejar berkah yang katanya lebih baik dari seribu bulan

Sembari sibuk mengukur gaun-gaun baru untuk pakaian

Dan mengaduk adonan kue-kue untuk lebaran



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Tidak ada lagi mereka yang miskin papa dan meminta-minta

Karena harta akan sedikit di bagikan melalui zakat fitrah

Sehingga mereka yang fakir akan ikut tahu bagaimana rasanya menjadi kaya

Walaupun memang itu hanya terjadi setahun sekali saja



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Kita akan punya 12 mukena, sarung, baju dan sepatu baru setiap tahunnya

Kita akan sibuk memamerkan kekayaan & kecantikan pada semua

Namun disisi lain, juga jarang ada yang iri, dengki, dendam dan marah

Karena kita sudah bermaaf-maafan pada semua setelah shalat hari raya



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Semakin banyak orang yang sukses dan bahagia

Karena semakin banyak yang menadahkan tangan untuk berdoa

Yang jelas kita akan semakin banyak dapat pahala

Yang mungkin saja jadi sangat membantu agar bisa masuk syurga



Kalau saja setiap bulan itu Ramadhan

Ramadhan tidak akan menjadi begitu istimewa seperti sekarang ini

Hidup akan berjalan seperti biasa saja, selayaknya sehari-hari

Maksiat akan tetap ditemukan dimana-mana setiap kali

Dan Ramadhan akan menjadi tidak bermakna lagi



Ah...kalau saja setiap bulan itu Ramadhan...

14 Alasan Merindukan Ramadhan

Liat2 inbox, masih ada file ramadhan tahun lalu.
Ini kiriman milist DT, semoga bermanfaat.




From: "IND, Suhendro, Darmawan"



Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin
berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah
hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba mengetahui apa
yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus."
Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini:

1. Gelar taqwa

Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah.
Tidak ada gelar yang lebih mulia
dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia
dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa
adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu.
"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS al-Baqarah: 183)
Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara
lain:

a. Jalan keluar dari semua masalahKemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu
banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan
sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai
persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan
ini.

"..Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2)
"..Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4)

b. Dicukupi kebutuhannya"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa
bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...."(QS.
Ath Thalaaq: 3)

c. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati
Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah
menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang
yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan.

"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan
perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)


2. Bulan pengampunan

Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah
yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling
sedikit dosanya, lalu bertobat dan bernjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu
lagi. Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat
penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis
menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud,
"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena
mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."


3. Pahalanya dilipatgandakan

Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala
berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini.
Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap
satu kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya." (HR.
Bukhari Muslim).
Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap
sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Maka
perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala.


4. Pintu surga dibuka dan neraka ditutup

"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan
setan-setan terbelenggu."(HR Muslim) Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit
saja amal perbuatan yang dilakuka n, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh
diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi.
Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran
itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan
demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat setan
menggoda manusia.


5. Ibadah istimewa

Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan anak
Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya
karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku."
(HR Bukhari Muslim) Menurut Quraish Shihab, ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani
sifat-sifat Allah. Itulah subtansi puasa.

Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika
berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi
memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita
memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini tahap
dasar meneladani Allah.

Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah
salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka dalam berpuasa,
kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui.
Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca
al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan pengetahuan ilmiah.

Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus
manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus
rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam
sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan.

Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai
manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah
secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak minum.
Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar sampai
tenggelamnya matahari saja.


6. Dicintai Allah

Nah, sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya. Bila sudah
dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah mencintai
hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi, "Kalau Aku telah mencintai
seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi penglihatan untuk
matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi langkah untuk kakinya." (HR
Bukhari)


7. Do'a dikabulkan

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah bahwa Aku
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdo'a apabila dia berdo'a, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku." (QS. al-Baqarah: 186)
Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a tapi
sebenarnya tidak berdo'a. Yaitu do'anya orang-orang yang tidak memenuhi syarat.
Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku."

Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi saw,
"Tiga do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa, pemimpin
yang adil dan do'anya orang teraniaya. Allah mengangkat do'anya ke awan dan
membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau pasti Aku tolong meski
tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kecucian pakaian,
kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan pengabulan do'a. Nabi
pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya, kusut rambutnya
berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh itu bisa mengantarkan
do'anya dia diterima. Tapi kalau makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
yang dipakainya terambil dari barang yang haram, bagaimana bisa dikabulkan
doa'nya?

Jadi do'a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan. Di bulan
Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa kita, semakin tulus
kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan, semakin besar kemungkinan
untuk dikabulkan do'a.


8. Turunnya Lailatul Qodar

Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking
mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan (QS.
al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal al-Qur'an
diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu.
Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada sepuluh
hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad, "Lailatul qadar
adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluhb terakhir, malam keduapuluh
satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau duapuluh tujuh atau duapuluh
sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat
malam) pada malam tersebut karena mengharap ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang
lampau atau yang akan datang."

Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena dua
puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah suatu
persiapan untuk menyambut lailatul qodar.

Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian sampai terbit fajar.
(QS al-Qadr: 4-5)

Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi
kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan, "Kalau
Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan tercetus
suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu
bukan milikmu!' Bisikan pertama adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah
bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang
untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi
hari sisi kebajikan dan positifnya terus bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah
bertemu dengan lailatul qodar.


9. Meningkatkan kesehatan

Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya, dengan
puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa alat-alat
pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk ke dalam
tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses
di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum). Jika malam sahur dilakukan
pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja.
Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang lebih selama enam jam, alat
pencernaan mengalami istirahat total.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para
ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat dengan pesat
sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.

Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker. Dalam
tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum. Dengan
menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti
bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan
keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.

Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan ampas,
mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam
lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi,
meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi
fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan syaraf.


10. Penuh harapan

Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang
sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah...
rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi
harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup lebih bermakna. "Setiap
orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan
saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).


11. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan

"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan
dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak
diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil,
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR. Bukhari)

Minum air telaganya Rasulullah saw :
"Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa,
maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa
sedikit pun mengurangi pahala orang lain. Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai
Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang
yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang
memberi buka puasa meski dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip
susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya
minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR.
Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)


12. Berkumpul dengan sanak keluarga

Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari
kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan
Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu
yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling
memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul.
Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung
bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan
khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke
kampung halaman. Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa
berlangsung kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak
dilarang. Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan
urusan masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan
tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam,
sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan
umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR.
Bukhari)


13. Qaulan tsaqiilaa

Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam dan
tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam sesungguhnya
seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3). Tetapi demi
kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada
awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer
disebut shalat tarawih. Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah
siangnya sang jiwa dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula
usai shalat malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami
maknanya). Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat
wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber
pengetahuan dan ilham.

Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai
qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan
berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka orang-orang yang suka
melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.


14. Hartanya tersucikan

Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada
dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per orang
berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5 persen dari
seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya. Zakat
disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna mensucikan
hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah dan
menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan
mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang
tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.

Wednesday, September 21, 2005

Menjadi Orang yang Bermanfaat

Hampir sebulan aku tidak membuat tulisan di Blog maupun MP. Setiap menulis rasanya tulisanku "garing" tak bermakna. Aku mencoba merenungkan setiap tulisanku yang telah lalu. Rasanya tak ada manfaatnya bagi orang lain. Padahal sering kudengar kata-kata orang bijak, "Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Lidahku kelu, jemariku di atas keyboard rasanya kaku. Tak ada lagi untaian kata yang biasanya mengalir deras bagaikan air sungai. Beratus-ratus bahkan beribu-ribu kata yang telah teruntai, bagaikan hanya seonggok sampah. Tak berguna.

Apa manfaatku bagi orang lain ? Apa yang bisa dikenang orang dari diriku ? Tak ada. Hanya seorang manusia egois yang selalu mementingkan diri sendiri. Tak pernah mau melihat sekeliling. Tak peduli dengan lingkungan sekitar.

Aku harus berubah. Jangan sampai lingkungan pun tak peduli padaku. Ada dan tiadanya diriku tak kan ada pengaruhnya bagi lingkunganku. Dan itu tidak boleh terjadi. Aku harus berbuat sesuatu.

***

Peringatan tujuh belas Agustusan telah berakhir. Sebulan penuh aku turut serta memeriahkannya di lingkungan rumah baruku. Biasanya aku hanya menjadi penonton atau malah tidak pernah hadir di setiap acara itu. Tapi tahun ini ada keinginan kuat untuk turut serta ulubiung memeriahkannya. Juga karena semua acara yang digelar, diadakan tepat di depan rumahku.

Dari minggu pertama acara balap kerupuk, balap karung, balap bakiak, joget balon dan berbagai lomba yang selalu menjadi ciri khas setiap acara tujuh belasan. Sampai panjat pinang pun ada di RTku. Seru dan heboh semua peserta pada pertandingan itu.

Minggu kedua diisi acara karnaval dengan pakaian yang aneh-aneh. Aku pun ikut serta dengan mengenakan pakaian Rahwana. Tidak terlalu mirip sih, karena badanku kurang besar untuk menjadi Rahwana. Tapi semuanya seru karena benar-benar sebuah pesta rakyat yang diadakan dengan murah meriah.

Minggu ketiga diisi acara "Kocek-kocek", plesetan dari acara "Kocok-kocok" di TV yang dipandu Eko Patrio dan Ulfa Dwiyanti. Di situ ibu-ibu unjuk kebolehan dari mulai yel-yel yang super heboh sampai berbagai lomba ketangkasan, seperti lomba memasukan benang ke jarum pakai kacamata hitam, meniup balon, makan telur puyuh sebanyak-banyaknya, makan kerupuk disuapin dan banyak lagi lomba lainnya. Dan seperti biasa, kami bertanding bukan untuk kalah atau menang, tapi untuk menjalin persaudaraan dan .... mejeng.

Minggu keempat adalah minggu terakhir yang merupakan puncak acara. Pada waktu itu dibagikan hadiah-hadiah bagi pemenang lomba. Kemudian diisi tarian anak-anak. Ibu-ibu pun tidak mau ketinggalan. Salah satunya tentu dari RTku. Kami membuat group GLAMOR Gerak, LAgu dan huMOR. Lagu-lagunya lagu Sunda plesetan. Dengan kostum yang sederhana pula, kami bisa memeriahkan suasana. Mungkin para penonton sudah bosan dengan tarian beraliran "barat", hingga tarian tradisional kami menjadi acara favorit pada malam itu.

Sungguh suatu pengalaman yang tak akan terlupakan. Karena sejak menikah, aku vacum dari berbagai kegiatan. Rasanya waktuku tak tersisa untuk acara-acara seperti ini. Aku terlalu sibuk dengan karir dan rumah tanggaku. Aku terjebak suatu rutinitas hidup yang amat membosankan.

***

Dengan segala bentuk permasalahan hidup, aku selalu menutup diri. Hanya memikirkan diri sendiri. karena aku fikir orang lain pun tak akan bisa membantu menyelesaikan permasalahanku. Aku salah.

Duniaku rasanya sempit. Hingga aku hadir di dunia maya ini. Satu demi satu sahabatku mendekat. Hangat rasanya duniaku kini. Berjuta perhatian tercurah padaku. Terbukalah diriku kini. Bangkit dan tersenyum aku menyambut setiap hangatnya mentari pagi.

Apa itu saja tak cukup ? Tidak. Sahabat di dunia maya tak terperikan kehangatannya. Namun aku harus bangkit pula di dunia nyata. Aku harus mencari sahabat-sahabat dan saudara-saudara terdekatku. Tetangga, ya....... merekalah yang akan selalu menghangatkan hari-hari nyataku. Yang akan membantuku dalam setiap kesulitanku. Siapa yang akan membantuku saat aku terpeleset di dalam rumah ? Yang pertama menolong tentu tetangga. Siapa yang akan membantuku saat kekurangan makanan ? Pasti tetangga terdekat. Siapa yang akan menjenguk saat sakit ? Tetangga. Dan...... siapa nanti yang akan memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkanku jika keluargaku jauh atau aku tak punya keluarga lagi ? Hanya tetangga yang selalu siap sedia.

Dengan turut aktif di lingkungan baruku, secara tidak langsung aku mendapat banyak sekali tetangga yang menjadi sahabat dan saudara baruku. Tempat aku menitipkan diri ini kelak. Menanam kebaikan sebanyak-banyaknya. Memberi manfaat buat orang lain sebanyak-banyaknya. Suatu saat akan menuai hasilnya. Indahnya hidup dikelilingi banyak sekali saudaraku. Indahnya hidup dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

Nie Troozz

(Tulisan ini dibuat setelah melayat seorang nenek, tetanggaku, tadi pagi. Hanya tetangga terdekat yang sigap mengurus jenazahnya)

Foto2 17-an bisa dilihat di Multiplyku di sini
Nie Troozz Multiply's site