Hanifan cakep Ifan cakep AA cakep Mamanie and her sons Farhan cute Farhan lucu Farhan imut

Wednesday, September 21, 2005

Menjadi Orang yang Bermanfaat

Hampir sebulan aku tidak membuat tulisan di Blog maupun MP. Setiap menulis rasanya tulisanku "garing" tak bermakna. Aku mencoba merenungkan setiap tulisanku yang telah lalu. Rasanya tak ada manfaatnya bagi orang lain. Padahal sering kudengar kata-kata orang bijak, "Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Lidahku kelu, jemariku di atas keyboard rasanya kaku. Tak ada lagi untaian kata yang biasanya mengalir deras bagaikan air sungai. Beratus-ratus bahkan beribu-ribu kata yang telah teruntai, bagaikan hanya seonggok sampah. Tak berguna.

Apa manfaatku bagi orang lain ? Apa yang bisa dikenang orang dari diriku ? Tak ada. Hanya seorang manusia egois yang selalu mementingkan diri sendiri. Tak pernah mau melihat sekeliling. Tak peduli dengan lingkungan sekitar.

Aku harus berubah. Jangan sampai lingkungan pun tak peduli padaku. Ada dan tiadanya diriku tak kan ada pengaruhnya bagi lingkunganku. Dan itu tidak boleh terjadi. Aku harus berbuat sesuatu.

***

Peringatan tujuh belas Agustusan telah berakhir. Sebulan penuh aku turut serta memeriahkannya di lingkungan rumah baruku. Biasanya aku hanya menjadi penonton atau malah tidak pernah hadir di setiap acara itu. Tapi tahun ini ada keinginan kuat untuk turut serta ulubiung memeriahkannya. Juga karena semua acara yang digelar, diadakan tepat di depan rumahku.

Dari minggu pertama acara balap kerupuk, balap karung, balap bakiak, joget balon dan berbagai lomba yang selalu menjadi ciri khas setiap acara tujuh belasan. Sampai panjat pinang pun ada di RTku. Seru dan heboh semua peserta pada pertandingan itu.

Minggu kedua diisi acara karnaval dengan pakaian yang aneh-aneh. Aku pun ikut serta dengan mengenakan pakaian Rahwana. Tidak terlalu mirip sih, karena badanku kurang besar untuk menjadi Rahwana. Tapi semuanya seru karena benar-benar sebuah pesta rakyat yang diadakan dengan murah meriah.

Minggu ketiga diisi acara "Kocek-kocek", plesetan dari acara "Kocok-kocok" di TV yang dipandu Eko Patrio dan Ulfa Dwiyanti. Di situ ibu-ibu unjuk kebolehan dari mulai yel-yel yang super heboh sampai berbagai lomba ketangkasan, seperti lomba memasukan benang ke jarum pakai kacamata hitam, meniup balon, makan telur puyuh sebanyak-banyaknya, makan kerupuk disuapin dan banyak lagi lomba lainnya. Dan seperti biasa, kami bertanding bukan untuk kalah atau menang, tapi untuk menjalin persaudaraan dan .... mejeng.

Minggu keempat adalah minggu terakhir yang merupakan puncak acara. Pada waktu itu dibagikan hadiah-hadiah bagi pemenang lomba. Kemudian diisi tarian anak-anak. Ibu-ibu pun tidak mau ketinggalan. Salah satunya tentu dari RTku. Kami membuat group GLAMOR Gerak, LAgu dan huMOR. Lagu-lagunya lagu Sunda plesetan. Dengan kostum yang sederhana pula, kami bisa memeriahkan suasana. Mungkin para penonton sudah bosan dengan tarian beraliran "barat", hingga tarian tradisional kami menjadi acara favorit pada malam itu.

Sungguh suatu pengalaman yang tak akan terlupakan. Karena sejak menikah, aku vacum dari berbagai kegiatan. Rasanya waktuku tak tersisa untuk acara-acara seperti ini. Aku terlalu sibuk dengan karir dan rumah tanggaku. Aku terjebak suatu rutinitas hidup yang amat membosankan.

***

Dengan segala bentuk permasalahan hidup, aku selalu menutup diri. Hanya memikirkan diri sendiri. karena aku fikir orang lain pun tak akan bisa membantu menyelesaikan permasalahanku. Aku salah.

Duniaku rasanya sempit. Hingga aku hadir di dunia maya ini. Satu demi satu sahabatku mendekat. Hangat rasanya duniaku kini. Berjuta perhatian tercurah padaku. Terbukalah diriku kini. Bangkit dan tersenyum aku menyambut setiap hangatnya mentari pagi.

Apa itu saja tak cukup ? Tidak. Sahabat di dunia maya tak terperikan kehangatannya. Namun aku harus bangkit pula di dunia nyata. Aku harus mencari sahabat-sahabat dan saudara-saudara terdekatku. Tetangga, ya....... merekalah yang akan selalu menghangatkan hari-hari nyataku. Yang akan membantuku dalam setiap kesulitanku. Siapa yang akan membantuku saat aku terpeleset di dalam rumah ? Yang pertama menolong tentu tetangga. Siapa yang akan membantuku saat kekurangan makanan ? Pasti tetangga terdekat. Siapa yang akan menjenguk saat sakit ? Tetangga. Dan...... siapa nanti yang akan memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkanku jika keluargaku jauh atau aku tak punya keluarga lagi ? Hanya tetangga yang selalu siap sedia.

Dengan turut aktif di lingkungan baruku, secara tidak langsung aku mendapat banyak sekali tetangga yang menjadi sahabat dan saudara baruku. Tempat aku menitipkan diri ini kelak. Menanam kebaikan sebanyak-banyaknya. Memberi manfaat buat orang lain sebanyak-banyaknya. Suatu saat akan menuai hasilnya. Indahnya hidup dikelilingi banyak sekali saudaraku. Indahnya hidup dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

Nie Troozz

(Tulisan ini dibuat setelah melayat seorang nenek, tetanggaku, tadi pagi. Hanya tetangga terdekat yang sigap mengurus jenazahnya)

Foto2 17-an bisa dilihat di Multiplyku di sini
Nie Troozz Multiply's site

0 Comments:

Post a Comment

<< Home