Hanifan cakep Ifan cakep AA cakep Mamanie and her sons Farhan cute Farhan lucu Farhan imut

Monday, August 15, 2005

Membela Yang Benar

Sepulang sekolah si kecil berlari-lari menghampiriku.

“Ma…… Aa nakal, Aa tadi marahin Ade di sekolah……”.

“Ade kali yang nakal, Ade gangguin Aa yaa ?” ujarku sambil merengkuh tubuh mungilnya ke dalam pelukanku.

“Bener ma…. Aa tadi marahin Ade. Trus Ade gak boleh ikut main ama Aa……”.

“Ade gak boleh bohong yaa……, Aa kan baik……”

Seketika meledaklah tangisnya, “Mama selalu belain Aa. Mama gak percaya ama Ade. Bener…. Ade gak bohong Ma…. Kan Mama bilang kita gak boleh bohong. Aa tadi marahin Ade…… ”.

Hm…… aku menarik nafas dalam. Aku salah, aku telah melukai hatinya dengan mengatakan dia “bohong”. Mungkin pula aku ini melukainya untuk yang kedua kalinya. Pertama, hatinya terluka oleh kakaknya dan kini aku menambah jumlah luka itu di hatinya.

Di mataku Aa adalah anak yang baik, sholeh dan pendiam. Sesuai namanya Hanifan, dari kata Hanif yaitu “yang selalu lurus”. Lurus akhlaqnya, semoga. Dia selalu melakukan sesuatu sesuai dengan aturan, hingga dia selalu tampak “bersih” di hadapanku.

Tapi aku tidak tahu pergaulannya di luar sana. Sesuatu yang tampak bersih di hadapanku, belum tentu bersih juga di luar sana. Kadang pergaulanlah yang mewarnai kehidupan anak kita.

Kucoba bersikap bijak. Kucoba menilai sesuatu secara objektif, menilai orang dari tingkah lakunya. Bukan menilai secara subyektif, hanya menilai bagus jika orang itu kita senangi. Kita menutup mata, bahwa seseorang yang “bersih” mungkin saja melakukan suatu kekhilafan.

Menelaah sesuatu sebelum memberikan “statement”. Karena setelah lidah yang tak bertulang ini memberikan suatu “statement”, pasti akan ada hati yang terluka, hati-hati mungil yang selalu mewarnai kehidupanku. Aku ingin membela yang benar.

Ya….. Mama akan membela yang benar De……..

Nie Troozz

0 Comments:

Post a Comment

<< Home