Hanifan cakep Ifan cakep AA cakep Mamanie and her sons Farhan cute Farhan lucu Farhan imut

Monday, June 06, 2005

Semoga Menjadi Tabungan Amal

Jodoh, rezeki, hidup dan mati, semua ada di tangan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semua itu telah ditetapkan olehNya. Dengan Maha Pengasihnya, Dia berikan pada semua orang tanpa mengenal apakah orang itu beriman ataupun tidak, apakah orang itu rajin beribadah ataupun ogah-ogahan. Dia tetap memberinya. Dan dengan Maha Penyayangnya dia berikan kasih sayang yang lebih kepada hambaNya yang beriman, bertaqwa dan taat beribadah kepadaNya.

Setiap orang telah mempunyai jatah itu semua. Jatah jodoh, jatah rezeki, jatah umur pun telah ditakdirkan olehNya. Tapi semua jatah itu tidak akan diberikan begitu saja. Semua itu harus didapatkan dengan kerja keras dan dengan perjuangan.

Contohnya seorang bayi yang ingin minum susu, jika menangis pelan, ibunya akan datang dengan santai atau bahkan malah mengerjakan pekerjaan lain dahulu. Berbeda jika bayi itu menangis dengan kencang, ibunya akan berlari tergopoh-gopoh menghampirinya.
Itu bayi.............
Lain lagi dengan anak sekolah yang setiap hari harus berlari mengejar bis kota, dengan harapan akan dapat tempat duduk yang nyaman. Bagi yang berlari dengan sekuat tenaga dia akan berhasil mendapatkan tempat duduk dalam bis itu, sedang bagi mereka yang berjalan dengan santai, atau pun hanya berdiri di trotoar menunggu bis lewat di hadapannya, mereka tidak akan mendapatkan tempat duduk yang nyaman, atau bahkan untuk berdiri pun tak muat lagi. Bis sudah penuh sesak oleh orang yang berlari, oleh orang yang berjuang penuh pengorbanan. Berlari, berpeluh, berebut dan tentu saja tak lepas dari bait-bait do'a yang selalu mengiringi setiap usaha. Karena hanya dengan do'a kita bisa lebih dekat denganNya.

Ya....memang kita harus berlari dalam menggapai apa yang kita inginkan. Hidup adalah perjuangan. Oleh sebab itu, selama masih hidup, perjuangan tidak akan pernah berakhir.

Adakalanya kita pun melihat orang-orang yang berleha-leha tapi hidupnya senang. Punya orang tua kaya yang butuh apa pun tinggal minta, warisan yang banyak, semua serba ada. Itu pun tak lepas dari takdirnya. Memang sudah ditetapkan pula rezeki yang berlimpah olehNya.Kita tak dapat merubah semua apa yang telah digariskan olehNya. Itu memang sudah rezekinya.

Tapi adakalanya pula kita telah berusaha dengan sekuat tenaga, tapi apa yang kita inginkan tidak tercapai. Kita merasa telah mengorbankan moril maupun materiil yang begitu besar, tapi hanya kekecewaan yang didapatkan. Ingin rasanya protes pada Yang Kuasa, tapi apalah daya kita, hanya seorang hamba yang lemah tak berdaya. Yang hanya bisa pasrah dan bertawakal atas apa yang telah digariskanNya. Memang kadang terasa sakit jika membayangkan besarnya pengorbanan kita. Sakit karena pengorbanan itu terasa sia-sia. Tapi semua itu hanya bisa dipasrahkan pada Yang Maha Berkehendak.

Seperti yang selalu diajarkan Rasulullah, bahwa kita harus bertawakal setelah berusaha sekuat tenaga. Karena Allah pasti akan memberikan imbalan pada semua usaha kita, pada semua amal kita.

Layaknya amal, Allah akan membalasnya dengan tiga kemungkinan. Pertama, Allah akan membalas amal kita semuanya di dunia ini. Kedua, Allah akan memberikan balasan amal kita sebagian di dunia dan sebagian lagi sebagai tabungan di akhirat. Dan yang ketiga, Allah akan membalas seluruhnya sebagai tabungan amal di akhirat kelak.

Dengan bertawakal, kita bisa berdo'a dan berharap, mungkin Allah tidak membalas semua amal dan usaha kita, dan akan memberikannya sebagai tabungan amal kita di akhirat kelak.

Amien.


Nie Troozz

1 Comments:

At 4:35 PM, Blogger Gawtama said...

Tapi adakalanya pula kita telah berusaha dengan sekuat tenaga, tapi apa yang kita inginkan tidak tercapai. Kita merasa telah mengorbankan moril maupun materiil yang begitu besar, tapi hanya kekecewaan yang didapatkan. Ingin rasanya protes pada Yang Kuasa, tapi apalah daya kita, hanya seorang hamba yang lemah tak berdaya. Yang hanya bisa pasrah dan bertawakal atas apa yang telah digariskanNya. Memang kadang terasa sakit jika membayangkan besarnya pengorbanan kita. Sakit karena pengorbanan itu terasa sia-sia. Tapi semua itu hanya bisa dipasrahkan pada Yang Maha Berkehendak.

***

Duuh... (beraattzzz...)

 

Post a Comment

<< Home