Hanifan cakep Ifan cakep AA cakep Mamanie and her sons Farhan cute Farhan lucu Farhan imut

Thursday, June 16, 2005

Semua Karena Cinta............ (bagian III - TAMAT)

Berjalan beriringan dengan Dewa, membuat Vira serasa sedang jatuh cinta.
Yach………… Semua karena cinta dech……..


Setelah selesai sholat, Dewa mengajak Vira untuk makan. Sebenarnya Vira juga lapar sih, tapi malu. Akhirnya sampailah mereka di tempat makan. Sambil menunggu makanan yang telah dipesan, Dewa memperhatikan Vira dari ujung rambut sampai ujung kaki. Vira merasa salah tingkah diperhatikan begitu. Tatapan mata Dewa seperti menghunjam jantungnya.
“Kamu koq ngeliat aku seperti itu Wa ?” Vira tak tahan diperhatikan begitu, tapi Dewa hanya tertawa.

Makanan pun tersaji dan mereka mulai menikmati makanan masing-masing.
“Vir…aku mau tanya…..” Dewa membuka percakapan. “Kamu cinta ?”
“Cinta apa ? “ Vira menjawab sambil mengernyitkan keningnya.
“Cinta aku …..” kata Dewa dengan suara berat.
“Kalau aku gak cinta, aku gak bakalan bela-belain ke sini” suara Vira yang dibuat seenteng mungkin ternyata tak bisa dibohongi. Vira tersedak setelah mengucapkan kalimat itu. Cinta….. iyalah cinta sahabat………..Itu niat awalnya.
“Hmmmm….” Dewa kembali menikmati makanannya.

Tak banyak yang mereka bicarakan. Mereka seperti terhanyut dalam lamunan masing-masing. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya mendadak hilang dari ingatan Vira. Hanya sesekali Dewa menatap Vira dengan tatapan anehnya.

Selesai makan mereka pun berjalan beriringan kembali. Cuma bedanya sekarang tangan Dewa menggandeng tangan Vira. Beberapa kali Vira berusaha melepaskan genggaman tangan Dewa. Tapi Dewa seperti takut Vira hilang di keramaian orang di mall itu. Lama-lama Vira pun tidak melepaskan tangannya, karena dia berfikir mungkin pergaulan orang sini sudah biasa bergandengan tangan di keramaian. Untuk keamanan diri maksudnya.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Vira harus kembali ke kota tempat tinggalnya. Berat rasanya meninggalkan Dewa. Ngobrol pun hanya sedikit sekali karena dilakukan sambil berjalan-jalan. Hanya hangatnya genggaman tangan Dewa yang benar-benar Vira nikmati.

Sesampai di terminal bis, Vira berharap bis lama terisi. Agar dia bisa lebih lama lagi bersama Dewa. Tapi Dewa tak banyak bicara, hanya sesekali dia menarik nafas panjang. Dewa terus menggenggam tangan Vira. Dan tiba-tiba Dewa mendekatkan tangan Vira ke bibirnya. Ah….. Dewa mencium tangannya…………..
Bergetar seluruh tubuh Vira. Vira tak dapat berbuat apa-apa. Dia pun tak sanggup tuk menarik tangannya. Oh….beginikah cinta sahabat ? Ataukah cinta Dewa telah berubah seperti cinta dirinya ?
Vira tak mampu menjawab semua yang berkecamuk dalam hatinya.
Oh…….semua karena cinta…………

Sesampai di kota tempat tinggalnya, Vira jadi tersenyum-senyum sendiri. Cintanya pada Dewa sepertinya tidak bertepuk sebelah tangan. Dewa mencintainya…………
Untuk sementara Vira ingin menikmati kebahagiaannya.

Pagi hari tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dewa………!!!
Pagi sekali dia sudah berkirim SMS. Hati Vira pun makin berbunga-bunga. Tapi saat SMS itu terbuka, bukan kata sayang yang selalu Dewa kirimkan tapi suatu penyesalan atas apa yang terjadi kemarin.

“Aku berdosa. Aku telah melampaui batas. Aku salah. Keluargaku sangat berharga, aku tidak ingin kehilangan mereka ”.
Vira tak mengerti mengapa Dewa berubah hanya dalam waktu beberapa jam setelah pertemuan mereka.

“Apa maksud kamu Wa….?” sanggah Vira.
“Kita hanya sebatas sahabat. Titik. “ tambah Dewa.
Seketika Vira menjadi marah karena Dewa menganggap dia akan merenggut Dewa dari keluarganya. Apa maksudnya Dewa berkata seperti itu ?

“Aku tetap mencintaimu sebagai sahabat, kamu yang melanggar batas itu. Aku memang tak berharga lagi, aku tak ada harganya dibandingkan dengan keluargamu, tapi aku tak akan merenggutmu dari keluargamu. Aku kemarin menemuimu hanya untuk bertemu dan berterima kasih pada orang yang telah membantuku bangkit dari keterpurukan. Tak lebih,” Vira sangat tersinggung dengan ungkapan Dewa.

Vira akhirnya memutuskan untuk secara perlahan menjauhi Dewa. Dia tidak mau dicap sebagai pengganggu rumah tangga orang. Tapi berkali-kali Dewa meminta maaf padanya dan mengatakan tak ingin kehilangan dirinya, hingga luluhlah hatinya untuk tetap kembali menjadi sahabatnya.
Semua Vira lakukan karena cinta……

Tapi lama kelamaan sikap Dewa jadi berubah. Sedikit-sedikit dia selalu menyebut tentang kehilangan keluarga tercintanya. Tapi dia juga sering bilang tidak mau kehilangan Vira. Saat Vira curhat tentang kekasihnya pun, Dewa tidak lagi memberikan kata-kata sejuknya, malah ada nada cemburu dari kalimatnya.

Dewa berandai-andai “Vir, seandainya kekasih kamu mau kembali padamu, kamu akan meninggalkan aku ?”. Ups…..Vira bingung sekali dengan sikap Dewa. Sudah diyakinkan bahwa kekasih Vira tak mungkin kembali, tetap saja Dewa menanyakan tentang itu.

Dengan memberanikan diri Vira mengirim SMS pada Dewa.
“Kamu benar-benar berubah Wa. Jujur…..aku ingin tahu isi hatimu sesungguhnya, apakah kamu mencintaiku melebihi sahabat ? Lalu kamu sekarang sangat ketakutan dan ingin menghapus rasa cinta itu dalam hatimu ?”.

Dan benarlah dugaan Vira. Jawaban SMS Dewa sangat tegas “Ya aku mencintaimu. Dan aku perlu waktu untuk menetralisir hatiku agar kembali pada keadaan semula”

“Duh… Dewaku….. ternyata kamu benar-benar mencintaiku.
Aku ingin hubungan kita seperti dulu lagi. Aku nggak mau cinta persahabatan kita ternoda oleh cinta antara laki-laki dan wanita. Tetaplah menjadi penasehat dalam kekalutanku dan janganlah kau libatkan dirimu secara emosional denganku.
Aku membutuhkanmu sebagai sahabatku. Semoga kau bisa menetralisir hatimu dan menjadi Dewaku yang dulu”.


***

Beberapa hari Dewa tak menghubungi Vira.
Tiba-tiba, tok..tok...tok.........… YM Vira berbunyi.
Seraut wajah emoticon muncul dengan senyuman.
"Vir...........miss U banget..........."

“Ach….. Dewaku, sahabatku, telah kembali………………….”


T A M A T


Nie Troozz

0 Comments:

Post a Comment

<< Home